DAFTAR ISI
- Definisi Shalat Idul Adha
- Dalil Dasar Idul Adha
- Hukum Shalat Idul Adha
- Tatacara Shalat dan Khutbah Idul Adha
- Niat Shalat Idul Adha
- Tatacara Shalat Idul Adha
- Bacaan Tiap Takbir Shalat Idul Adha
- Tatacara Khutbah Idul Adha
- Teks Bacaan Takbir Idul Adha
- Hukum dan Waktu Membaca Takbir Lebaran Idul Adha
DEFINISI SHALAT IDUL ADHA
Shalat Idul Adha adalah shalat yang diadakan pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah yang bertepatan dengan ibadah haji di Makkah Al-Mukarramah dan kerena itu disebut juga dengan Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban kerena disunnahkan berkurban bagi yang mampu.
DALIL DASAR IDUL ADHA
- QS Al-Kautsar :2 فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ menurut sebagian ulama tafsir, shalat yang dimaksud adalah shalat hari raya.
- Hadits Bukhari dan Muslim
أُمِّ عَطِيَّةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْها قَالَتْ : أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ . قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لا يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ : لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا .
Artinya: Ummu Atiyyah berkata: Rasulullah menyuruh kami perempuan untuk keluar di Idul Fitri dan Idul Adha. Baik wanita yang baru balig, wanit` sedang haid dan wanita perawan. Sementara orang yang haid dipisahkan dari (tempat) shalat. Agar mereka dapat menyaksikan kebaikan dan doa umat Islam." Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, ada di antara kami yang tidak mempunyai jilbab." Beliau mengatakan, "Sebaiknya saudara perempuannya memberinya jilbab."
- Hadits sahih dalam kitab Sahihul Jamik {أفضل أيام الدنيا أيام العشر
Artinya: Sebaik-baik hari dunia adalah hari kesepuluh
- Hadits sahih menurut Tirmidzi riwayat ahlussunan: {أفضل الأيام عند الله يوم النحر ثم يوم القَرّ
Artinya: Hari paling utama di sisi Allah adalah hari raya Qurban kemudian hari Qarr atau hari kesebelas Dzulhijjah.
HUKUM SHALAT IDUL ADHA
Shalat Idul Adha hukumnya sunnah. Ia merupakan bagian penting dari perayaan hari raya Idul Adha.
TATA CARA SHALAT DAN KHUTBAH IDUL ADHA
Tatacara shalat idul adha tidak berbeda dengan shalat idul Adha sbb:
NIAT SHALAT IDUL ADHA
Niat shalat Idul Adha sebagai imam dan makmum sbb:
Sebagai imam: أصلي سنة عيد الأضحي ركعتين إماما للة تعالي
Ushalli sunna idil adha rak'ataini imaman lillahi ta'ala
Artinya: Niat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah.
Sebagai makmum: أصلي سنة عيد الأضحي ركعتين مأموما للة تعالي
Ushalli sunna idil adha rak'ataini makmuman lillahi ta'ala
Artinya: Niat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah.
TATA CARA SHALAT IDUL ADHA
Shalat sunnah idul adha terdiri dari 2 (dua) rokaat. Rokaat pertama diawali dengan takbirotul ihrom ditambah 7x takbir. Sedangkan rakaat kedua 5 (lima) kali takbir. Lebih detailnya sbb:
Bacaan Rakaat pertama:
(a) Baca takbirotul ihram (takbir permulaan shalat) dengan niat shalat idul adha.
(b) Membaca doa iftitah
(c) Membaca takbir 7 (tujuh) kali (selain takbirotul ihram)
(d) Membaca Al-Fatihah
(d) Membaca surat Al-Quran seperti Al-A'la
Rakaat kedua:
(a) Membaca takbir 5 (lima) kali.
(b) Membaca Al-Fatihah
(c) Membaca surat Al-Quran seperti Al-Ghasyiyah.
Setelah sujud rakaat kedua, diikuti dengan tahiyat (tasyahud) akhir dan diakhiri dengan salam.
Prosesi berikutnya adalah khutbah Idul Adha, bagian ini khusus untuk khatib Idul Fitri.
BACAAN TIAP TAKBIR SHALAT IDUL ADHA
Setiap takbir saat shalat Idul Adha baik rakaat pertama atau kedua disunnahkan membaca tasbih yaitu:
سُبْحَانَ اللهْ وَالْحَمْدُ لِلهْ وَلآ اِلَهَ اِلَّا اللهْ وَاللهُ اَكْبَرْ
Artinya: Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar.
TATACARA KHUTBAH IDUL ADHA
Khutbah Idul Adha terbagi dua yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua. Di antara dua khutbah biasanya dipisah dengan duduk sebentar.
Tata cara khutbah: (a) Membaca takbir 9 (sembilan) kali terus menerus pada khutbah pertama; (b) membaca takbir 5 (lima) kali secara terus menerus (tanpa dipisah) di rakaat kedua selain takbir untuk berdiri.
Adapun selain bacaan takbir, semuanya sama dengan khutbah Jum'at dalam segi rukunnya.
TEKS BACAAN TAKBIR LEBARAN IDUL ADHA
Teks bacaan takbir untuk lebaran Idul Adha adalah sbb:
الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد الله أكبر كبيراً والحمد لله كثيراً وسبحان الله بكرة وأصيلاً، لا إله إلا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده
HUKUM DAN WAKTU SUNNAH MEMBACA TAKBIR LEBARAN IDUL ADHA
Tabir yang dibaca saat hari raya Idul Adha dan hari tasyriq ada 2 (dua) macam yaitu takbir mutlak/mursal dan takbir muqoyyad. Takbir mutlak/mursal disunnahkan dibaca baik pada hari raya Idul Adha maupun Idul Adha. Sedangkan takbir muqayyad khusus dibaca pada Idul Adha saja.
Takbir mursal/mutlak adalah takbir yang membacanya tidak terika oleh waktu atau tempat. Ia boleh dibaca di rumah, masjid, jalan, siang dan malam, dll.
Sedangkan tabir muqoyyad adalah takbir yang dibaca sebelum atau sesudah shalat.
Waktu sunnah membaca takbir muqayyad adalah sejak hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah sampai waktu Ashar dari hari tasyriq pada tanggal 13 Dzulhijjah.
Waktu sunnah membaca takbir muqayyad yang disyariatkan adalah sebagai berikut:
a) Sebelum shalat idul adha
b) Sebelum shalat wajib 5 waktu baik yang tepat waktu (ada') atau qadha.
c) Sebelum shalat sunnah rawatib,
d) Sebelum shalat sunnah mutlak,
e) Sebelum shalat jenazah.
SUNNAH TIDAK MAKAN SEBELUM SHALAT IDUL ADHA
Pada hari raya Idul Adha, hukumnya sunnah bagi setiap muslim untuk tidak makan sampai selesai shalat Idul Adha. Ini merupakan kebalikan dari Idul Fitri yang disunnahkan makan sebelum berangkat ke masjid untuk shalat. Berdasarkan pada hadits riwayat Ahmad no. 22984
عن عبد الله بن بريدة، عن أبيه قال: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ، وَلَا يَأْكُلُ يَوْمَ الْأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
Artinya: Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya ia berkata: "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak keluar pagi pada hari Idul Fitri sehingga beliau makan, dan beliau tidak makan pada hari Idul Adha sehingga beliau pulang (dari shalatnya) kemudian memakan daging kurbannya"
-------------
REFERENSI
- Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari
- Ibnu Syaraf An-Nawawi dalam Al-Majmuk Syarah Muhadzdzab
- Subulussalam
- Al Ghazi dalam Fathul Qorib Al-Mujib
No comments:
Post a Comment