Agama Islam- Tata Cara Shalat Sunah
D
I
S
U
S
U
N
S
U
S
U
N
Oleh :
Ketua : Hikmidaariyyati -, 13 ,-
Moderator : Imelda Silvia -, 14 ,-
Sekretaris : Hasti Ramadhani -,11,-
Anggota : Anggi Budi Pratiwi -,03,-
Pendahuluan :
Shalat adalah ibadah primer yang tidak dapat ditawar tawar untuk ditinggalkan, dalam kondisi apapun shalat tetap wajib dikerjakan. Sebab shalat merupakan barometer(tolak ukur) bagi ibadah ibadah lainnya.
Disamping shalat wajib (fardhu) 5 waktu, terdapat sejumlah shalat sunah (nawafil) yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan namun boleh ditinggalkan.
Shalat sunah bertujuan untuk menambah amal kebajikan, disamping shalat yang sudah diwajibkan! Keistimewaan shalat sunah adalah untuk menambah pahala kita dan menutupi kekurangan J yang terdapat dalam shalat fardhu yang kita lakukan. Salah satu shalat sunah adalah shalat sunah rawatib.
A. Pengertian dan Ketentuan Shalat Sunah Rawatib
Shalat sunah rawatib adalah shalat sunah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu. Shalat sunah rawatib yang dilaksanakan sebelum shalat fardu dinamakan “Qabliyah”. Shalat sunah rawatib dibedakan menjadi 2 :
1. Shalat sunah muakkad(yang sangat dianjurkan)
Shalat sunah muakkad berjumlah 10 rakaat, yaitu :
a. 2 rakaat sebelum shalat fardhu subuh
b. 2 rakaat sebelum shalat fardhu dzuhur atau shalat jum’at
c. 2 rakaat sesudah shalat fardhu dzuhur atau shalat jum’at
d. 2 rakaat sesudah shalat fardhu maghrib
e. 2 rakaat sesudah shalat fardhu isya
2. Shalat sunah ghairu muakkad(yang kurang penting)
Shalat sunah ghairu muakkad berjumlah 12 rakaat yaitu ;
a. 2 rakaat sebelum shalat fardhu dzuhur atau shalat jum’at
b. 2 rakaat sesudah shalat fardhu dzuhur atau shalat jum’at(sebagai tambahan muakkad)
c. 4 rakaat sebelum shalat fardhu ashar
d. 2 rakaat sesudah shalat fardhu maghrib
e. 2 rakaat sesudah shalat fardhu isya
B. Mempraktikkan Shalat Sunah Rawatib
1. Niat Shalat Sunah Rawatib
a. Qabliyah(Sebelum) shalat subuh:
USHALLII SUNNATASH SHUBHI RAK'ATAINI QABLIY-YATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya:
"Aku (niat) shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
USHALLII SUNNATASH SHUBHI RAK'ATAINI QABLIY-YATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya:
"Aku (niat) shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
b. Qabliyah(Sebelum) shalat zhuhur:
USHALLII SUNNATAZH ZHUHRI RAK'ATAINl QABLIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA,
Artinya:
USHALLII SUNNATAZH ZHUHRI RAK'ATAINl QABLIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA,
Artinya:
Aku (niat) shalat sunat qabliyyah zhuhur 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
c. Ba’diyah(Sesudah) shalat zhuhur:
USHALLII SUNNATAZH ZHUHRI RAK'ATAINl BA'DIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: ' '
"Aku (niat) shalat sunat ba'diyyah zhuhur 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
USHALLII SUNNATAZH ZHUHRI RAK'ATAINl BA'DIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: ' '
"Aku (niat) shalat sunat ba'diyyah zhuhur 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
d. Ba’diyah(Sesudah) shalat maghrib :
USHALLII SUNNATAL MAGHRIBI RAK'ATAIN BA'DIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya:
"Aku (niat) shalat sunat ba'diyyah maghrib 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
USHALLII SUNNATAL MAGHRIBI RAK'ATAIN BA'DIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya:
"Aku (niat) shalat sunat ba'diyyah maghrib 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
e. Qabli’yah(Sebelum) shalat isya:
USHALLII SUNNATAL 'ISYAA'I RAK'ATAINI QABLIYYATAN LILLAAHITA'AALAA.
Artinya:
"Aku (niat) shalat sunat qabliyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta'ala.”
Artinya:
"Aku (niat) shalat sunat qabliyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta'ala.”
f. Ba’diyah(Sesudah) shalat isya:
"Aku (niat) shalat sunat ba'diyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
USHALLII SUNNATAL 'ISYAA'I RAK'ATAINI BA'DIY-YATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya:"Aku (niat) shalat sunat ba'diyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
g. Qabli’yah(Sebelum) shalat ashar:
USHALLHSUNNATAL'XSHRIRAK'ATAMQABLIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya:
" Aku (niat) shalat sunat qabliah ashar 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
USHALLHSUNNATAL'XSHRIRAK'ATAMQABLIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya:
" Aku (niat) shalat sunat qabliah ashar 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
h. Shalat fajar 2 rakaat
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatas shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi
ta'aala.
2. Praktik Shalat Sunah Rawatib
a. Berdiri tegak kemudian berniat
b. Melakukan takhbiratul ikhram kemudian membaca doa iftitah
c. Membaca salah satu surat pendek
d. Kemudian mengangkat tangan sejajar bahu lalu ruku’ sambil mengucapkan “Allahuakbar”
e. Pada saat ruku’ membaca doa rukuk 3x
f. Kemudian bangkit dari rukuk seraya mengangkat kedua tangan sejajar lalu tegak berdiri dalam keadaan itidal. Kemudian membaca doa iftitah
g. Kemudian sujud mengucapkan ‘allahuakbar”, lalu sujud bertumpu pada 7 anggota sujud yaitu; dahi, hidung, 2 telapak tangan, 2 lutut dan ujung 2 telapak kaki.
h. Kemudian membaca doa sujud sebanyak 3x
i. Bangkit dari sujud sambil mengucapkan “allahuakbar” kemudian duduk iftirasy, yaitu bertumpu pada kaki kiri dan duduk diatasnya sambil menegakkan telapak kaki kanan serayan membaca doa iftirasy
j. Kemudian sujud lagi dan membaca doa sujud sebanyak 3x
k. Kemudian berdiri lagi dan melakukan seperti rakaat pertama tanpa membaca doa iftitah setelah selesai rakaat kedua kemudian duduk tawaruk untuk melakukan tasyahud dan membaca doa tasyahud
l. Setelah membaca tasyahud kemudian membaca doa tasyahud kemudian membaca sholawat nabi
m. Kemudian mengucapkan salam
C. Keutamaan Shalat Rawatib
Shalat sunah rawatib dimaksudkan untuk menutupi kekurangan sempurnaan yang seringkali dalam shalat fardhu, selain itu shalat sunnah rawatib juga dimaksudkan untuk mendekatkan hamba dengan allah sebab shalat secara bahasa artinya do’a.
Shalat adalah ibadah yang terdiri dari sejumlah perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan dengan diakhiri salam.
No comments:
Post a Comment