Monday, March 24, 2014

Nasihat Nabi Khidir Ke[ada Pengasuh Pon Pes Lirboyo

Suatu saat Ponpes Lirboyo termasuk salah satu ponpes yang akan di bantu oleh pemerintah Orba dengan Partai tunggalnya (Partai Beringin / Golkar), Datanglah utusan dari Pemerintah pada saat itu untuk menawarkan bantuan berbentuk pemberian dan pemasangan Listrik Ponpes secara gratis tanpa di pungut biaya.

Utusan tersebut menemui Mbah Yai Mahrus Aly sebagai salah satu sesepuh dan orang penting di lingkungan pondok.


Menghadapi hal tersebut Mbah Yai Mahrus Aly Merasa kebingungan karena takut bantuan tersebut mengandung suatu maksud tertentu dan di curigai uang hasil bantuan tersebut termasuk uang syubhat. Tapi disisi lain beliau juga kebingungan Bantuan Listrik atau penerangan akan membantu santri lirboyo untuk belajar lebih baik lagi.

Karena merasa kebingunagn akhirnya Mbah Yai Mahrus Aly menghadap kedalem Mbah Yai Marzuki sebagai pemimpin pondok untuk bermusyawarah dan meminta nasehat tentang sumbangan dan bantuan pemerintah (listrik) .

Seperti biasa ketika masuklah Mbah Yai ke dalem (rumah) mbah yai Marzuki dan kebetulan ada seorang Tamu yang sedang duduk bersama-sama Mbah Yai Marzuki (suatu hal yang biasa jika rumah seorang kyai di datangi banyak tamu dengan alas an yang bermacam: ada yang ingin amalan murah rezeki, naik pangkat, ada yang ingin memasukkan putranya ke pondok dll).
Tanpa ada perasaan aneh Mbah yai masuklah dan duduklah Mbah Yai Mahrus Aly bersama para tamu lainnya yang sedang berbincang dengan mbah yai Marzuki. Terlihat seorang tamu yang terlihat akrab dengan mbah yai dan mengetahui kedatangn Mbah Yai mahrus Aly yang terlihat ada keperluan, Tamu tersebut meminta izin untuk meninggalkan ruangan atau Ndalem Mbah Marzuki.

Mbah Yai Mahrus Aly :……………………………….

Mbah Yai Marzuki: Li, Awakmu Ero wong sing cedek awakku iko sopo (li kamu tahu siapa tamu yang duduk dekat saya)

Mbah Yai Mahrus Aly: Mboten Kang
(tidak tahu kang)

Mbah Yai Marzuki : Wong sing cedek awakku sing tas mulih, iku Nabiyullah Khidir Li, De’e Dawuh Bantuan listrik teko Pemerintah iku, ojo di terima’no
(li tadi tamu yang duduk dan barusan keluar adalah Nabi Khidir dia memberitahukan bahwa bantuan listrik dari pemerintah jangan di terima)

Akhirnya mantaaflah keyakinan Mbah Yai Mahrus Aly dan jajaran Petinggi ponpes untuk dengan sopan menolak bantuan pemerintah tersebut, sebagai bentuk kehati-hatian agar santri di ponpes jauh dari kemasukan barang2 yang syubhat. Hal atau sikap itu juga di ambil oleh sebagian POnpes salaf sebagai salah satu bentuk kehati-hatian.

No comments:

Post a Comment