Wednesday, February 25, 2015

Kisah Pertapa yang Hidup Puluhan Tahun di Gua Alas Purwo

Kisah Pertapa yang Hidup Puluhan Tahun di Gua Alas Purwo

BANYUWANGI – Alas Purwo , menyebut namanya saja bagi beberapa orang membuat bulu kuduk merinding. Bahkan kejadian-kejadian magis yang tidak mungkin bisa dipikir secara nalar sering diceritakan masyarakat di Kawasan hutan Taman Nasional Alas Purwo yang berada di ujung selatan Kabupaten Banyuwangi ini. Namun, dikawasan yang berada di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Pesanggaran ini, banyak masyarakat yang mencari wangsit ataupun ketenangan dalam kehidupan.
Sejak puluhan tahun lalu, hutan yang memiliki 43.420 hektar ini juga menjadi tempat favorit para pertapa melakukan semedi. Tidak jarang para pertapa melakukan semedi di beberapa tempat di Alas Purwo hingga bertahun-tahun.
Sebut saja Gus Muslimin, sorang pertapa yang mengaku dari perkumpulan Al-Antik ini, sudah puluhan tahun mendiami kawasan hutan yang angker ini. Perkumpulan ini sebelumnya berjumlah 20 orang. Namun saat ini sisa hanya 1 orang yang masih berada di Alas Purwo dan tak pernah keluar.  Dari segi fisiknya, Gus Muslimin ini bertubuh kurus, berkulit legam, berjenggot dan kumis yang dibiarkan panjang. Terlihat jika sudah lama beliau tidak pernah mencukur dan membersihkan diri. Gus Muslimin ini mendiami gua yang berada di dalam Alas Purwo.
“Saya disini sejak saya sadar untuk kesini hingga sekarang. Untuk usia dan asal saya mohon maaf tidak untuk di publikasikan,” ujarnya penuh misteri, saat diwawancarai sunriseofjava.com, Selasa (14/1/2014).
Dirinya mengaku berada di dalam Alas Purwo memiliki tujuan untuk menenangkan diri dan mensyukuri ciptaanNYA dan mensyukuri dirinya. Dirinya mengaku mendapatkan kebahagiaan berada di alam bebas ini. Namun dirinya mengaku memiliki teman yang banyak dan memahami dirinya. Sementara untuk makan dan minum, dirinya mengaku memanfaatkan tanaman dan sumber air di Alas Purwo.

“Teman yang banyak yang bisa memahami itulah yang ada disini, entah itu nyata atau gaib. Untuk makan dan minum saya hanya mengandalkan pemberian Tuhan. Seperti tanaman dan sumber air,” ujarnya.
Sementara saat ditanya terkait dengan bagaimana mendapatkan informasi, ketika ada di hutan, Gus Muslimin mengaku, di Alas Purwo lebih lengkap informasinya daripada diluar. Menurutnya, dengan karunia Tuhan, di Alas Purwo lebih ontentik data dan informasinya di bandingkan diluar hutan tersebut.
Sementara itu, menurut pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, KH Mas Sayifullah Ali Bagiono AS SH, Gus Muslimin merupakan anggota kelompok Al-Antik termuda. Dirinya pada saat bergabung berusia 16 tahun. Dan sejak itulah dirinya tidak pernah keluar dari Alas Purwo.
 “Dari kelompok Al-Antik ini, ada 20 orang yang dulu mendiami Alas Purwo. Yang lainnya entah kemana. Ada yang bilang ada yang tak kuat dan ada sebagian yang mukso (hilang beserta jasadnya). Untuk Gus Muslimin ini adalah salah satu anggota yang masih ada di Purwo. Kalau tidak salah sejak umur 16 tahun disini. Saya dulu Al-Antik tapi saya sekarang mengasuh ponpes di wilayah Ketapang,”  ujar
Menurut , KH Mas Sayifullah Ali Bagiono AS, perkumpulan Al-Antik melakukan semedi dan berdoa di sekitar kawasan Pancur. Dan Perkumpulan ini membangun Masjid yang juga diberi nama Al-Antik untuk tempat singgah bagi para pertapa lain di Alas Purwo. Dahulu, masjid ini dibangun dengan kayu dan beratap daun. Namun setelah adanya Taman Nasional, Masjid ini sudah dibangun apik bertingkat dua.
“Dahulu kita bangun dengan kayu, sejak tahun 2000an Taman Nasional membangun Masjid ini. Dan pembangunannya sangat sulit sekali. Soalnya di dalam hutan ini tidak ada besi ataupun batu. Untuk masuknya saja sangat sulit membawa material, karena dulu tidaak ada jalan, dan jalannya hanya lewat laut selatan saja,” tandasnya.
Dalam wawancara dan dialog bersama Gus Muslimin, sempat terjadi hal yang aneh. Beberapa kali wartawan mengabadikan sosok pria kurus ini, namun tidak bisa. Namun setelah meminta ijin kepada beliau, barulah wartawan mendapatkan gambar sang pertapa ini.
“Nge-bbur terus, saya mengabadikan foto 4 kali nge-blur. Baru setelah minta ijin baru kena,” ujar Eris, salah satu wartawan online. (Fan/SOJ-Ir)

Sumber : Sunriseofjava.com

1 comment:

  1. Betul sekali ..beliau memang orangnya polos dan senang memberikan wejangan pada orang yang kelihatan cocok ..
    supel ramah tamah dan suka menolong didunia goib dialah orangnya.
    karena saya tau banget tentang beliau..dan bisa dikatakan dia sangat dekat dengan saya bilamana saya datang atau sowan di hutan kami...terima kasih saudara saudara atas postingnya semoga bermanfaat bagi kita semua..amiin..

    ReplyDelete