Wednesday, December 3, 2014

Hukum Menyolati Jenazah Yang Matinya Bunuh Diri


Pertanyaan : Assalamu'alaikum, bagaimana hukumnya mensholati jenazah yang mati dalam keadaan bunuh diri?
(Pertanyaan dari: Den Baguz Chamim Faqhot)

Jawab: Wa alaikum salam warahmatullah wabarakatuh
Menurut pendapat madzhab Syafi'i dan juga mayoritas ulama’ orang yang mati dengan cara bunuh diri tetap diwajibkan untuk disholati. Diantara dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صَلُّوا عَلَى مَنْ قَالَ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sholatlah kalian untuk orang yang telah mengucapkan Laa Ilaaha Illallah (beragama islam)” (Sunan Daruqutni, no.1761 dan Mu’jam kabir, no.13622).
Sedangkan menanggapi hadits yang mengisahkan bahwa nabi tidak ikut mensholati orang fasiq, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Samuroh radhiyallahu 'anhu, beliau mengisahkan;
أَنَّ رَجُلًا قَتَلَ نَفْسَهُ بِمَشَاقِصَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَمَّا أَنَا فَلَا أُصَلِّي عَلَيْهِ


“Seorang lelaki bunuh diri dengan pisau, maka Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Kalau saya, maka saya tidak shalatkan dia.” (Sunan Nasa’i, no.1964) 
Para ulama’ menjelaskan bahwa nabi melakukan hal tersebut sebagai hukuman moral (zajron) agar orang-orang yang masih hidup jera dan tidak lagi berbuat maksiat ketika melihat bahwa nabi tak ikut mensholati orang yang fasiq.
Selain itu para ulama’ telah menetapkan bahwa sesuatu yang tidak dikerjakan nabi tidak bisa langsung diartikan bahwa perbuatan itu terlarang, kenyataannya meskipun nabi tak ikut sholat jenazah para sahabat tetap mensholati orang yang mati dalam keadaan fasiq.
Sebagian ulama' lainnya menyatakan bahwa hukum yang terdapat pada hadits yang menjelaskan bahwa Nabi tidak mesnsholati jenazah orang yang mati bunuh diri tersebut sudah mansukh (dihapus/tidak berlaku lagi hukumnya).
Jadi kesimpulannya, orang yang mati bunuh diri tetap disholati sebagaimana jenazah lainnya. Wallahu a’lam.
(Dijawab oleh: Kang Solekan, Al Murtadho dan Siroj Munir)
Referensi:
1. Al Majmu', juz 5 hal. 267

من قتل نفسه أو غل في الغنيمة يغسل ويصلى عليه عندنا وبه قال أبو حنيفة ومالك وداود وقال احمد لا يصلى عليهما الامام وتصلى بقية الناس
2. Nihayah al Muhtaj juz 3 hal 28
 
وقاتل نفسه) حكمه (كغيره في) وجوب (الغسل) له (والصلاة) عليه لخبر «الصلاة واجبة على كل مسلم برا كان أو فاجرا وإن عمل الكبائر» ، وهو وإن كان منقطعا لكنه مرسل، وهو حجة إذا اعتضد بأمور منها قول أكثر أهل العلم، وقد وجد هنا وما في مسلم من «أنه – صلى الله عليه وسلم – امتنع من الصلاة على رجل قتل نفسه» محمول على الزجر عن فعل مثله، بل قال ابن حبان في صحيحه إنه منسوخ
3. Nailul Author, juz 4  hal. 58
وذهب مالك والشافعي وأبو حنيفة وجمهور العلماء إلى أنه يصلى على الفاسق. وأجابوا عن حديث جابر بأن النبي – صلى الله عليه وسلم – إنما لم يصل عليه بنفسه زجرا للناس وصلت عليه الصحابة. ويؤيد ذلك ما عند النسائي بلفظ: " أما أنا فلا أصلي عليه " وأيضا مجرد الترك لو فرض أنه لم يصل عليه هو ولا غيره لا يدل على الحرمة المدعاة. ويدل على الصلاة على الفاسق حديث : صلوا على من قال لا إله إلا الله.
Sumber : Fiqih Kontemporer

No comments:

Post a Comment